Kamis, 28 April 2011

MY PROFIL

NAMA           :ANDRI.T
KELAS           :XI TKJ II
KEJURUAN  :TEHNIK KOMPUTER JARINGAN

Rabu, 27 April 2011

My Profil

nama      : Andri.T
kelas      : XI TKJ II
kejuruan : Tehnik Komputer Jaringan

Selasa, 12 April 2011

berbagi pengetahuan tentang otomotif


Suzuki Arashi 125, 200 cc Paking Standar!
Balap trek lurus malam hari, penuh kejutan. Duarrr...! Semua bisa dilakukan demi tampilan engine terlihat standar. Lawan, terkecoh saat melihat. Trik ini dilakukan Hendro Saputro di Suzuki Arashi 125 milik Gebro. Paking blok selembar, tapi sebenarnya isi silinder sudah bengkak jadi 201 cc.

Meledaknya volume silinder, berkat stroke yang naik lewat aplikasi pen stroke 3 mm. Naik-turun, jadi 6 mm. “Piston, pakai Honda Tiger oversize 125. Jadinya, 64,75 mm,” buka Hendro dari workshop HDR M-Tech di Kampung Bojong, Gunung Putri, Citerup, Jawa Barat.

Wah, kok bisa ya! Padahal dari kenaikan stroke dan piston Tiger saja setidaknya sudah mengharuskan pemakaian paking blok lebih dari 4 mm. Kuncinya setang seher alias setang piston.
Hendro mengaplikasi setang piston milik Suzuki Smash. Diameter pen kruk as sama, tapi part pendorong naik-turun piston milik bebek Suzuki 110 cc itu lebih pendek ketimbang milik Arashi. Kombinasi ini yang membuat motor yang terjun di trek 400 meter ini dirasa cukup hanya dengan mengandalkan paking blok standar yang dibuat dari kertas.

Mengakali piston agar tidak mentok saat TMB (Titik Mati Bawah), ada penyesuaian yang dilakukan. Yaitu, pemotongan dinding bawah piston Tiger sebanyak 5 mm. “Aman dari benturan kruk-as. Bagian atas atau dome, dipapas 0,3 mm,” kata pria akrabnya disapa Kokoh ini.

Pakai piston Tiger yang punya pin 15 mm, dia ogah sistem bushing. Kokoh, lebih pilih bubut lubang pen piston di setang piston agar muat pen Tiger. Sebab, pen piston Arashi 14 mm. Maka itu, lubang diperbesar 1 mm. Oh ya! Rantai keteng pun, aplikasi standar Arashi lho! (motorplus-online.com)

Karbu PE di reamer jadi 30mm
Metode Cryogenic

Kapasitas besar, tentu butuh penyesuaian klep. Valve isap dan buang ikut diperbesar. Hendro mengandalkan klep EE. Diameter klep in dibikin 31 mm, klep ex pakai 25,5. Penggarapan sitting klep dibuat lebih serius.

Proses ubahan dilakukan di BRT, Cibonong. “Pakai metode cryogenic, sampai sekarang siting tetap kuat. Enggak mudah oblak. Padahal motor ini juga dipakai harian buat ke kantor,” beber tunner 24 tahun ini.

Diameter porting  intake dibuat 27 dan membesar jadi 28 mm. Sedang exhaust dipatok di 25 mm. Ditemani durasi kem 270ยบ, lift klep in dibikin 8,7 mm dan klep ex 9 mm. Dari hasil pengetesan air flow alias aliran gas bakar di Flowbench BRT terbaru, didapat hasil 120 CFM (Cubic Feet per Minute). “Hasil ini sudah cukup optimal. Tapi, masih bisa dibuat jadi 130 CFM,” tegas Kokoh.

DATA MODIFIKASI
 
Ban depan : Mizzle 60/80-17
Ban belakang : Mizzle 2,25x17
CDI : BRT Dual Band
Knalpot : Ahau Motor
Sok belakang : YSS

berbagi pengetahuan tentang otomotif


Yuks, Intip Isi Kepala Silinder Honda CBR250R
Satu bumbungan camshaft langsung menekan dua kem dengan bantuan rocker arm
Mesin Honda CBR250R berkonfigurasi satu silinder, DOHC (double overhead camshaft), empat klep tapi punya rocker arm. Agak nyeleneh, pasalnya rocker arm ini biasanya ada pada mesin SHOC (single overhead camshaft). Seperti apa ya bentuknya? Yuks langsung bongkar aja!

Pertama, buka dulu cover silinder head Honda CBR250R. Setelah tutup bagian atas ini terbuka, semua komponennya akan langsung terlihat jelas. Posisi camshaft dan rocker arm serta batang atas klep dan per klep akan langsung tampak.

Nah, yang mengagetkan adalah bentuk camshaft-nya tidak seperti camshaft mesin DOHC pada umumnya. Di Suzuki Satria 150FU misalnya, terdapat dua camshaft, tiap camshaft memiliki dua lobe atau bumbungan. Dua lobe di camshaft saluran isap akan langsung menggerakan dua klep masuk, begitu juga dengan dua lobe di saluran buang akan menggerakan dua klep buang.

Tapi pada Honda CBR250R, tiap camshaft hanya memiliki satu lobe. Satu lobe ini kemudian menggerakan dua klep sekaligus. Bagaimana cara satu lobe camshaft dan dua klep terhubung? Ya, dengan bantuan rocker arm tadi.

Ada beberapa alasan kenapa Honda memilih menggunakan desain yang baru pertama kali diaplikasikan pada sepeda motor ini. "Yang pertama terkait dengan efisiensi ruang pembakaran dengan mengurangi bobot dan gesekan," jelas Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor, PT Astra Honda Motor (AHM).

Dengan satu lobe, gesekan pada camshaft akan berkurang. Tapi kan ada rocker arm, apakah tidak malah menambah gesekan? Tenang, rocker arm sudah dilengkapi dengan roller, yang artinya gesekan antara lobe camshaft dan rocker arm bisa dikurangi.

Yang paling penting adalah tekanan yang dibebankan camshaft untuk menekan per klep jadi jauh berkurang. Rocker arm disini diibaratkan sebuah pengungkit, bila menganggat beban dengan pengungkit pasti lebih ringan!

Jadi jangan heran bila Honda tetap pede hanya menggunakan satu lobe pada camshaft untuk menekan dua klep beserta per-nya. Dengan rocker arm, mesin tetap berkitir lebih ringan dengan gesekan yang jauh lebih sedikit.

Honda juga bersikukuh menggunakan konstruksi DOHC ber-rocker arm karena terkait dengan sudut klep, bentuk port atau salurang masuk dan buang, serta bentuk combustion chamber atau ruang pembakaran. Honda menyebut saluran porting Honda CBR250R dengan istilah cross-sectional.

Satu lagi, konstruksi ini juga memudahkan perawatan. "Dengan desain kepala silinder seperti ini, untuk melepas atau mengganti shim tidak perlu lagi melepas camshaft," jelas Endro. Untuk tips yang satu ini, Motorplus-online akan membahasnya sendiri, sabar ya.
Sudah dilengkapi dengan rantai keteng tipe silent dan metal duduk pada laher as camshaft
Oiya hampir kelewat, camshaft Honda CBR250R ini juga sudah tidak menggunakan bearing konvensional (model bambu atau ball). Tapi telah menggunakan metal duduk seperti yang digunakan pada kruk as-nya. Rantai ketengnya pun sudah menggunakan tipe SV Chain (Silent Cam Chain) yang mampu mereduksi noise.



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Sweet Tomatoes Printable Coupons